Agen Poker Online - Tuntut Keadilan, Eks Gafatar Akan Lapor Komnas HAM

Agen Poker Online  – Warga eks anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Karya Jaya RT 01, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, berencana akan mengadukan nasibnya ke Komnas HAM. Tindakan ini akan diambil karena kesewenangan yang dilakukan pihak pemerintah terhadap warga negaranya. 

Ilustrasi: dok (Okezone)
GAFATAR - SogoPoker

Edward (36), Ketua kelompok Tani V Desa Karya Jaya, eks anggota Gafatar, mengatakan apa yang dilakukan bukan merupakan pelanggaran hukum. Bahkan, kelompoknya telah ikut menyukseskan prorgam ketahanan pangan yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

“Kami akan coba melaporkan kasus ini ke Komnas HAM atau LBH. Kita menuntut hak kita sebagai warga neraga karena UU pun menyatakan bahwa setiap negara bebas bertempat tinggal di mana selama itu NKRI. Kita juga tidak pernah melanggar hukum dan ketertiban umum. Jadi, salah kami di mana sampai mau diusir. Itu kan sebenarnya sudah hak asasi manusia yang dilanggar,” ucapnya.

Menurutnya, kalaupun pernah terlibat dalam Gafatar, itu terjadi sebelum Agustus 2015 saat kelompok tersebut dibubarkan.

“Sekarang organisasi itu sudah dibubarkan. Yang kita lakukan sekarang bertani. Kenapa kami yang justru ikut mendukung program pemerintah ini, tapi dikucilkan? Kami dianggap menyimpang padahal kami bukti nyata bertani. Silakan bertanya kepada masyarakat di sini. Kami di sini sudah enam bulan. Silakan tanya ke masyarakat apa kami mengajarkan hal hal yang sesat atau ideologi yang berbeda,” katanya.

Karena itu, Edward sangat menyayangkan kebijakan memulangkan kembali masyarakat ini ke kampung halaman. Usaha yang ditekuni sejak enam bulan lalu tersebut murni untuk membantu dan mewujudkan ketahanan pangan.

“Apa yang kami lakukan di sini adalah bercocok tanam sebagaimana program dari pusat Pak Jokowi telah mencanangkan ketahanan pangan. Bahkan, TNI yang bukan tupoksi ikut membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan. Buktinya Indonesia sebagai negara yang luas dan subur, tapi melihat data kita selalu mengimpor. Jangankan beras, garam saja Indonesia sebagai negara bahari impor ke Thailand,” serunya.

Menurutnya, masyarakat dari Sulawesi, di Desa Karya Jaya, sudah bercocok tanam di kawasan lahan kosong yang kini menjadi areal pertanian seluas 2 hektare selama enam bulan. Di lokasi ini terdapat 60 KK atau 227 jiwa yang semuanya berasal dari Sulawesi. Edward meminta agar komunitas petani ini dibiarkan untuk kembali bercocok tanam.

“Biarkanlah bangsa ini melihat bagaimana bangsa memperlakukan anak-anaknya sendiri. Contoh kecil dalam keluarga. Takkala anak itu berbuat salah, seharusnya anak itu tanggung jawab orangtua untuk membimbing, bukan lantas mengusir dari rumahnya. Itu kan tidak masuk akal,” katanya.

Menurutnya tidak layak bangsa ini mengusirnya. Justru jika dia melakukan kesalahan, seharusnya bangsa ini wajib membina, bukan malah mengusirnya. “Karena itu, biarkanlah masyarakat melihat dan bangsa ini melihat memperlakukan anaknya sendiri,” ujarnya.

Posted by : 

0 comments:

Post a Comment